TIDORE, MALUT.CO –
Afifah Arachman (25) ditemukan tak bernyawa di Puskesmas Pembantu
(Pustu) Kelurahan Dowora, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan
pada Jumat, 7 April 2017.
Mayat Afifah ditemukan pertama oleh
Ahmad M. Zen (45), seorang pegawai Puskesmas Tosa, Kota Tidore
Kepulauan, sekira pukul 10.00 WIT. Temuan mayat Afifah pegawai bidan
tenaga honorer yang baru bekerja 8 bulan di Pustu Dowora ini berawal
ketika Ahmad M. Zen melakukan perjalanan menuju ke tempat kerjanya
(Puskesmas Tosa).
Ahmad yang sedang melintasi depan Pustu
Dowora mendadak dipanggil oleh Kepala Pustu Dowora, Ihwani Takome saat
berada di depan kantornya sekira pukul 9.30 WIT.
Karena pintu kantor Pustu Dowora yang
masih terkunci, Ahmad M.Zen yang merupakan teman Ihwani, dimintai untuk
membantu dirinya mendapatkan kunci kantor yang dipegang korban Afifah,
sementara korban diduga masih tidur di tempat tinggalnya yang hanya
bersebalahan dinding dengan ruangan kantor Pustu Dowora.
“Saya menuju ke kantor saya (Puskesmas
Tosa), terus Ani (Ihwani Takome) panggil bilang mari dulu, pintu Kantor
Pustu belum dibuka sudah lama hampir satu jam ini, tunggu parempuan
(Afifah) ini sementara ada tidur di dalam, soalnya dia yang biasa pegang
kunci,” tutur Ahmad mengutip bahasa Ihwani saat diwawancarai MALUT.CO
di depan Pintu Rumah Korban sekira pukul 11.21 WIT.
Lanjut Ahmad, saat dipanggil-panggil
selama 30 menit, korban tidak menjawab, dirinya bersama ibu Ihwani
bersepakat untuk memanggil lewat pintu samping rumah yang bersebelahan
dengan pagar samping kanan kantor Kelurahan Dowora.
“Saya dan Ani (sapaan Ihwani) panggil
korban sampai stengah jam. Terus saya putar melalui pintu samping, dan
membuka pintu. Karana dikunci dengan batu setengah terbuka maka saya
langsung masuk dalam rumah,” jelas Ahmad.
Ahmad terkejut ketika melihat tumpukan
bantal di atas wajah korban yang terlentang, sementara di bawah tubuh
korban juga ada tumpukan pakaian, seketika Ahmad yang juga berlatar
belakang kesehatan ini langsung mengecek denyut nadi di tangan korban.
Saat dipastikan korban tidak lagi
bernyawa, Ahmad kemudian bereteriak memanggil Ani yang berada di luar
bersama beberapa staf Kantor Lurah Dowora untuk mendatangi tempat
kejadian.
Ahmad menjelaskan, posisi korban
terlentang dengan kepala di bagian utara dan kaki di bagian selatan,
sementara tubuh korban kaku dan dingin, dua jari kirinya terputus, dan
tali biru masih terikat di lehernya.
Selain dua jari tangan kiri terputus,
korban perempuan lajang asal Maregam, Kota Tidore Kepulauan ini
ditemukan juga luka pada bagian leher korban yang diduga dari jeratan
tali serta banyak rambut yang bertebaran di tempat kejadian.
Mayat Afifah kemudian dibawa dengan
mobil jenazah Polres Tidore ke RSUD Kota Tidore pada pukul 12.00 WIT
untuk kepentingan visum.
Paur Humas Polres Kota Tidore, Iptu
Jamaludin Syamsudin saat dikonfirmasi sekira pukul 15.30 WIT terkait
kejadian ini mengatakan, berdasarkan barang bukti (babuk) yang diamankan
pihaknya, kasus ini diduga murni pembunuhan. Sedangkan dugaan
pemerkosaan, Jamaludin belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut
karena masih dalam proses pengumpulan keterangan.
Barang bukti (babuk) yang berhasil
diamankan polisi berupa 1 buah pisau dapur, 1 buah handphone merek
Samsung, 1 buah laptop merek Tosiba, 1 tali berwarna biru berukuran
sekira 10 meter, 1 tali warna biru berukuran sekira 1 meter, 1 buah
asbak rokok, 2 buah gantungan pakaian, 1 kantong berisi pakaian, 1 tas
berwarna merah muda, helaian rambut, bekas cairan yang diduga sperma,
dan 2 buah gelas. (Ibas/Lhy/Rky)
Sumber : Smalut.co
0 comments:
Post a Comment